Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah 2,5 kg buah pepaya (Carica
papaya L.), 1 kg pisang (Musa paradisiaca L.), 0,5 kg buah nanas (Ananas
comosus L.), 1 kg tomat (Solanum lycopersicum L.), 1 kg gula
pasir, serta 10 liter air cucian beras (leri).
Alat
Alat-alat yang digunakan adalah pisau, penggiling (blender), kain
penyaring, botol, baskom, timbangan/neraca dan
seperangkat alat uji elektrolit.
Prosedur Pembuatan
Pemilihan Bahan
Kriteria
bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah-buahan yang sudah lewat
masak dan dibuang oleh pedagang buah di pasar-pasar, tetapi kandungan
karbohidrat, protein dan lemaknya masih belum mengalami kerusakan. Sedangkan
untuk alat-alat yang digunakan adalah alat-alat sederhana yang dapat ditemui di rumah.
Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair
Pembuatan pupuk organik cair
ini melalui beberapa tahap. Mula-mula disiapkan alat dan bahan
yang diperlukan, kemudian dilakukan pemotongan terhadap limbah
buah-buahan sampai berukuran kecil-kecil dan merata lalu dimasukkan pada
tempat penggilingan, kemudian ditambahkan 0,5 liter air cucian beras pada tempat penggilingan sampai terlihat cukup
halus. Setelah itu dilakukan
pengadukan terhadap hasil
penggilingan tersebut, lalu ditambah 10 liter air cucian beras. Hasilnya dimasukkan ke dalam botol tidak sampai penuh kemudian ditutup
rapat dan disimpan selama 15 hari di tempat yang tidak terkena sinar matahari
atau tempat yang sejuk. Selama proses fermentasi, botol dibuka perlahan-lahan
selang 2 hari melalui proses fermentasi alami.
Uji Elektrolit terhadap Hasil
Fermentasi
Pada hasil fermentasi dilakukan
uji elektrolit dengan urutan prosedur yaitu sebanyak 200 mL cairan hasil
fermentasi dituang ke dalam gelas kimia (bisa menggunakan gelas air mineral),
kemudian alat uji elektrolit dicelupkan ke dalam cairan hasil fermentasi. Apabila lampu menyala terang,
maka cairan hasil fermentasi layak digunakan sebagai pupuk di dalam bidang
pertanian.
Dosis
Pemakaian Pupuk Organik Cair Hasil Fermentasi
Pemakaian pupuk organik cair hasil fermentasi dengan cara penyemprotan
pada tanaman. Pupuk organik harus ditambah air agar bisa digunakan. Adapun
dosis atau takaran campuran mempunyai perbandingan 400 mL pupuk organik cair
: 14 liter air. Sebelum dimasukkan ke
dalam tanki penyemprotan, pupuk organik cair harus disaring terlebih dahulu.
Penyimpanan Pupuk Organik Cair
Sebelum dilakukan penyimpanan, cairan harus disaring
terlebih dahulu. Pupuk organik cair hasil fermentasi sebelum atau setelah
digunakan harus disimpan dalam botol tertutup rapat dan di tempatkan di tempat yang
sejuk. Apabila volume berkurang dan pupuk tidak digunakan dalam waktu yang
lama, maka pada cairan dapat ditambahkan bahan-bahan awal untuk proses
fermentasi selanjutnya sampai pupuk akan digunakan kembali. Adapun lama
penyimpanan dapat bertahan selama kurang lebih 6 bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar